Tumbuhan Mangrove di Pantai Camplong Tak Seindah yang Diharapkan

Avatar
Tumbuhan Mangrove atau Tumbuhan Bakau yang berada di Pantai Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang rusak akibat Reklamasi, (Foto: Jamaluddin).

Pensil Madura.com – Sepanjang pantai Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, banyak tumbuhan Mangrove.

Tumbuhan yang hidup dengan khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut ini nampak rindang.

Mangrove atau tumbuhan bakau ini, memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup.

Diantaranya, pertama, sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai.

Kedua, sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, Mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2).

Ketiga, Mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil, kepiting, untuk berlindung dan mencari makan.

Namun, konservasi Mangrove di sekitar pantai Camplong itu, kini tak seindah yang diharapkan.

Mengapa begitu, tanaman Mangrove yang notabeninya sebagai pelindung ekosistem yang ada di laut nampak rusak bahkan kondisinya memprihatinkan.

Hal itu, lantaran maraknya kegiatan reklamasi pantai yang tidak terbendung di salah satu destinasi wisata Kota Bahari itu.

Kondisi tersebut seharusnya menjadi perhatian serius Pemerintah dalam hal ini Pemprov Jatim.

Mengingat, ucap Zain warga sekitar, manfaat tumbuhan Mangrove multifungsi terhadap lingkungan hidup berkelanjutan.

“Kita ketahui bersama, manfaat tumbuhan Mangrove sangat banyak, seharusnya Pemerintah Jawa Timur, menindak tegas pelaku Reklamasi yang merusak tumbuhan Mangrove di sekitar pantai Camplong, ” katanya, (28/10/2024).

Padahal, sambung Fatih yang juga warga sekitar, keberlangsungan ekosistem bakau sudah jelas diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove.

Pada Pasal 1 Ayat 2 Perpres itu disebutkan bahwa ekosistem Mangrove adalah kesatuan antara komunitas vegetasi Mangrove berasosiasi dengan fauna dan mikro organisme, sehingga dapat tumbuh dan berkembang pada daerah sepanjang pantai terutama di daerah pasang surut, laguna, muara sungai yang terlindung dengan substrat lumpur atau lumpur berpasir dalam membentuk keseimbangan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Disamping itu, kegiatan penanaman bibit Mangrove di pantai Camplong ini, sering dilakukan, baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan kelompok pecinta lingkungan.

Meski demikian, menurutnya kegiatan tersebut hanya sia-sia saja, sebab kegiatan Reklamasi yang merusak tumbuhan Mangrove atau bakau di pantai Camplong dibiarkan begitu saja.

“Saya hanya berharap pengrusakan Mangrove ini jangan dibiarkan, supaya kelestariannya tetap terjaga demi keseimbangan lingkungan hidup biota laut yang berkelanjutan,” harapnya.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *